TEMPO.CO , Jakarta: Menurut Johny Li, General Manager Cheetah Mobile Inc, kecepatan kinerja sebuah aplikasi menjadi daya tarik tersendiri bagi pengguna. "Itu sebabnya kami menggunakan nama Cheetah," kata Johny saat menggelar jumpa pers mengenai ekspansi perusahaan Internet mobile asal Cina itu ke Indonesia, dua pekan lalu. Cheetah adalah binatang darat tercepat di muka bumi, dengan kecepatan lari hingga 120 kilometer per jam.
Saat ini, Cheetah Mobile memiliki beberapa aplikasi dengan fungsi pengaman berbeda. Ada aplikasi CM Security, yang merupakan aplikasi antivirus dan perlindungan dari malware. Aplikasi utilitas ini bisa bekerja untuk peranti mobile dan komputer. Aplikasi ini telah diunduh sebanyak 100 juta kali dengan skor 4,7.
Aplikasinya yang paling terkenal adalah Clean Master, yang dapat membersihkan file dan mempercepat kinerja ponsel pintar. Aplikasi dengan logo sapu berwarna kuning dan bertangkai biru ini telah diunduh sebanyak 500 juta kali di Google Play. Ada pula aplikasi Battery Doctor, yang diklaim bisa memperpanjang durasi baterai saat standby.
Semua aplikasi tersebut bisa diunduh secara gratis. Untuk mendapatkan penghasilan, Cheetah Mobile menggunakan iklan untuk mempromosikan aplikasi lain di dalam aplikasinya. Jika pengguna selesai menggunakan salah satu fitur di aplikasi CM Security, hasilnya akan ditampilkan dengan aplikasi promo yang bisa diunduh.
Sementara pendekatan pengunduhan gratis ini menjadi strategi Cheetah Mobile dalam mempromosikan aplikasinya, lain halnya dengan Symantec, perusahaan layanan keamanan Internet global. Dalam sesi jumpa pers pada Kamis lalu, Senior Vice President Symantec, Asia-Pasifik, dan Jepang, Sanjay Rohatgi, sempat berseloroh. "Hati-hati terhadap aplikasi yang gratis," kata Sanjay.
Berbeda dengan Cheetah Mobile, Norton Mobile Security merupakan aplikasi berbayar berlangganan. Symantec mengeluarkan dana dan sumber daya yang cukup besar untuk bisa mengembangkan aplikasi antimalware. Itu sebabnya perusahaan membutuhkan pendapatan dengan menyediakan opsi berlangganan.
Norton, misalnya, memberi kesempatan kepada pengguna untuk menggunakan aplikasi itu secara gratis pada bulan pertama. "Norton masih merupakan layanan nomor satu untuk consumer security."
Menurut Sanjay, aplikasi antimalware sangat diperlukan pada gadget seperti ponsel pintar dan tablet karena banyaknya ancaman pencurian data dan identitas. “Di Android, misalnya, malware baru bermunculan setiap hari,” kata dia.
Menurut situs berita Forbes, Symantec menguasai 10 persen pangsa pasar layanan keamanan konsumen tahun lalu, namun bakal menurun menjadi 4 persen pada 2021.
Menurut data di Google Play, aplikasi Norton Security baru diunduh sebanyak sepuluh juta kali dengan skor 4,4. Menurut Forbes, popularitas aplikasi ini bisa didongkrak jika Symantec meningkatkan kemampuannya dan mengembangkannya untuk layanan cloud (awan).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar